Apel di Subang, KDM Sentil Birokrasi Gemuk: Anggaran Habis untuk Struktur, Pekerja Lapangan Terlupakan

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), melontarkan kritik tajam terhadap struktur birokrasi pemerintahan yang dinilai terlalu gemuk dan menyerap anggaran secara tidak efisien.

Kritik tersebut disampaikan saat ia memimpin apel pagi di Halaman Kantor Bupati Subang, Senin (23/06/2025).

Apel yang juga menjadi momen pelepasan 50 siswa SMP peserta program pendidikan karakter dan bela negara di Lanud Suryadarma Kalijati itu, dimanfaatkan KDM untuk menyoroti masalah serius dalam sistem pemerintahan.

“Di negeri ini kekayaan alamnya luar biasa, tapi terlalu banyak disandarkan pada struktur dan anggaran. Anggaran habis untuk membiayai struktur dan honorarium, tapi petugas kebersihan, pengangkut sampah, yang kerja di lapangan justru terabaikan,” tegas KDM di hadapan jajaran Pemerintah Kabupaten Subang.

Ia menyebut kondisi tersebut sebagai bentuk pemborosan yang tak berdampak langsung pada pelayanan publik. Menurutnya, sudah saatnya manajemen pemerintahan mencontoh kedisiplinan dan efisiensi institusi seperti Lanud Suryadarma yang mampu tertata rapi meski dengan anggaran terbatas.

KDM bahkan menyinggung contoh negara lain seperti Vietnam, yang berani memangkas birokrasi demi pembangunan yang lebih cepat dan tepat sasaran. Ia mengajak seluruh ASN untuk mencintai tempat kerjanya bukan karena tunjangan, tetapi karena pengabdian kepada masyarakat.

“Jangan semata-mata kerja karena insentif. Kantor itu ladang rezeki dan tempat berbuat kebaikan. Kalau saya, tiap hari nyapu sampah tanpa lihat jabatan. Karena itu bagian dari tanggung jawab moral,” ujar KDM.

Ia juga menyatakan tidak ingin menjadi pemimpin yang hanya mengandalkan struktur dan APBD. “Saya menerapkan kepemimpinan kolaboratif. Tidak bergantung pada APBD, tapi pada keberanian dan gotong royong,” tambahnya.

Dalam amanatnya, KDM juga menyinggung tantangan moral generasi muda yang mulai kehilangan ikatan emosional dengan orang tua akibat pengaruh gawai dan lemahnya pembinaan karakter.

Melalui program pendidikan karakter di Lanud Suryadarma, KDM berharap ada transformasi nyata dalam pola asuh dan pembinaan remaja, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang permasalahan sosial seperti tawuran, bolos sekolah, hingga kecanduan gawai.

“Kalau tanah bisa berdoa, mungkin sudah memohon agar manusia berhenti menyayat tubuhnya. Penambangan liar, pembiaran moral, itu semua berbahaya untuk masa depan anak-anak kita,” katanya.

Bupati Subang, Kang Rey (Reynaldy Putra Andita, S.IP), menyambut baik arahan KDM dan menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Pemprov Jabar dan TNI AU, khususnya Lanud Suryadarma.

Ia menyatakan bahwa seluruh proses pembinaan karakter diserahkan sepenuhnya kepada Lanud, sebagai bentuk kepercayaan dan keseriusan dalam membentuk generasi muda Subang yang lebih baik.

“Rencana pendidikannya selama 10 hari. Anak-anak ini sebelumnya ada yang suka tawuran, bolos, bahkan main HP di makam. Ini saatnya kita benahi bersama,” ungkap Kang Rey.

Ia menegaskan bahwa pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga keluarga dan masyarakat.