SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Subang resmi meluncurkan tujuh desa wisata sebagai bagian dari upaya menggenjot promosi pariwisata berbasis desa.
Kegiatan Launching 7 Desa Wisata Subang tersebut dipusatkan di Lapangan Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, dan digelar selama dua hari, Sabtu–Minggu (13–14 Desember 2025).
Tujuh desa wisata yang resmi diluncurkan meliputi Desa Margasari, Desa Sukasari, Desa Rawalele, Desa Jambelaer, Desa Situsaari, Desa Cisampih, dan Desa Sanca. Masing-masing desa memiliki keunggulan potensi wisata alam, budaya, serta kearifan lokal yang dinilai layak dikembangkan sebagai destinasi wisata berbasis masyarakat.
Diawali Event “Gowes to Dewi”
Mengawali rangkaian kegiatan launching, Disparpora Subang terlebih dahulu menggelar event “Gowes to Dewi (Desa Wisata)” pada Sabtu, 13 Desember 2025. Kegiatan gowes santai ini mengambil start dan finish di Lapang Bola Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, sekaligus menjadi bagian dari promosi pariwisata melalui pendekatan olahraga dan hiburan.
Event “Gowes to Dewi” mengusung konsep menyatu dengan alam, sekaligus mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat potensi desa wisata yang ada di Kabupaten Subang. Selain fun bike, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan hiburan rakyat, fun games, serta pembagian doorprize dengan beragam hadiah menarik.
Kegiatan gowes santai ini diikuti ribuan peserta dari berbagai kalangan. Para peserta disuguhi pilihan rute dengan jarak 1 kilometer, 8,5 kilometer, 13 kilometer, hingga 16 kilometer. Seluruh rute dirancang melintasi kawasan pedesaan yang menjadi Desa Wisata Rintisan, dengan panorama alam khas Subang yang asri dan alami.
Panggung Seni Desa Wisata
Setelah rangkaian gowes, kegiatan dilanjutkan dengan Launching 7 Desa Wisata Subang yang dikemas dalam pertunjukan seni dan budaya. Sejak hari pertama, Lapangan Desa Rawalele menjadi panggung ekspresi seni rakyat yang melibatkan pelaku seni dari desa-desa wisata.
Pada hari pertama, penampilan seni diisi oleh Desa Margasari, Sukasari, Rawalele, Jambelaer, dan Situsaari. Beragam kesenian tradisional ditampilkan, mulai dari tari daerah hingga seni pertunjukan rakyat yang mencerminkan identitas budaya masing-masing desa.
Sementara pada hari kedua, rangkaian pertunjukan dilanjutkan oleh Desa Cisampih, serta penampilan seni Calung Toelater dan Celempungan dari Desa Sanca, Kecamatan Cipeundeuy, yang mendapat sambutan antusias dari masyarakat.
Parade Budaya hingga Prosesi Launching
Selain pertunjukan seni, acara juga dimeriahkan dengan parade seni tutunggulan lintas desa, penayangan video profil tujuh desa wisata, serta laporan panitia. Puncak kegiatan ditandai dengan prosesi resmi launching tujuh desa wisata yang disaksikan oleh perwakilan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, pelaku pariwisata, dan warga.
Disparpora Subang menegaskan, peluncuran tujuh desa wisata ini merupakan langkah awal dalam mendorong pemerataan pembangunan pariwisata hingga ke tingkat desa. Desa wisata diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat, membuka peluang usaha baru, serta memperkuat pelestarian budaya lokal.
Wayang Golek Tutup Rangkaian Acara
Rangkaian kegiatan Launching 7 Desa Wisata Subang ditutup dengan pertunjukan Wayang Golek Putra Giriharja 3 yang berlangsung hingga malam hari. Pertunjukan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekaligus simbol komitmen pelestarian seni budaya Sunda.
Dengan diluncurkannya tujuh desa wisata ini, Pemerintah Kabupaten Subang optimistis pariwisata berbasis desa akan terus berkembang dan menjadikan Subang sebagai daerah tujuan wisata yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berakar kuat pada budaya lokal.





