BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan instruksi tegas kepada para bupati dan wali kota di wilayah rawan banjir agar segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi bencana yang terus berulang. Instruksi ini ditujukan khususnya kepada Bupati Bogor, Bupati Bekasi, Wali Kota Bekasi, dan Bupati Karawang.
Dalam arahannya pada Selasa (8/7/2025), Dedi menekankan pentingnya percepatan normalisasi sungai serta penghentian praktik alih fungsi lahan yang tidak terkendali.
“Buat Wali Kota Bekasi dan Bupati Bekasi, serta Bupati Karawang, berdasarkan analisis yang saya lakukan, daerah-daerah yang sudah dinormalisasi sungainya ternyata tidak banjir. Sebaliknya, daerah yang belum dilakukan normalisasi masih banjir,” ujar Dedi.
Pernyataan ini disampaikan setelah Jawa Barat kembali dilanda bencana banjir dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, dalam dua hari terakhir tercatat delapan kejadian bencana, terdiri dari empat peristiwa banjir, tiga tanah longsor, dan satu cuaca ekstrem. Bencana tersebut mengakibatkan dua rumah rusak berat, tujuh rusak sedang, 12 rusak ringan, 2.041 rumah terendam, dan 6.893 jiwa terdampak.
Melihat kondisi tersebut, Dedi menegaskan bahwa penanganan banjir tidak bisa ditunda lagi. Ia mendorong para kepala daerah untuk tidak ragu mengambil langkah-langkah strategis dalam memulihkan fungsi sungai, rawa, dan lahan resapan air.
“Agar usaha kita itu secara perlahan dan pasti akan memberikan hasil. Betul, bahwa usaha kita hari ini belum 100 persen berhasil, tapi setidaknya apa yang kita lakukan sudah memberikan dampak positif bagi penanganan banjir di wilayah-wilayah yang selama ini menjadi langganan banjir,” katanya.
Gubernur juga menyoroti penyebab utama banjir yang terjadi di kawasan permukiman. Banyak perumahan dibangun di lokasi yang lebih rendah dari permukaan sungai serta terjadi perubahan fungsi lahan dari sawah, rawa, dan danau menjadi kawasan hunian dan industri.
Dedi pun menyampaikan permintaan maaf kepada warga yang masih terdampak banjir. “Untuk itu saya ucapkan juga permohonan maaf kepada masyarakat yang masih banjir daerahnya dan kami akan memberikan layanan terbaik,” ujar Dedi.
Selain menekankan tanggung jawab pemerintah, Dedi juga mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan, terutama dalam mengelola sampah.
“Mohon tidak membuang lagi sampah di sembarang tempat, kelola dengan baik, apalagi sampai dibuang ke sungai. Kenapa anda yang membuangnya, orang lain yang menuai bencana,” tegasnya.
Gubernur berharap kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menghadapi persoalan banjir yang masih mengintai sejumlah wilayah di Jawa Barat.