Kemendagri Gelar Rakor Bahas Antisipasi Bencana dan Persiapan Nataru 2025

Rakor antisipasi bencana dan natal tahun baru (Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom) Baca artikel detiknews, "Mendagri Gelar Rakor Bahas Antisipasi Bencana-Persiapan Natal dan Tahun Baru" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-8236896/mendagri-gelar-rakor-bahas-antisipasi-bencana-persiapan-natal-dan-tahun-baru. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk membahas antisipasi bencana alam serta persiapan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (1/12/2025), dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Rakor turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi, antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Koordinator Polhukam Lodewijk F. Paulus, Kepala Basarnas Mohammad Syafii, Wakil Kepala BIN Komjen Imam Sugianto, dan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani. Secara virtual, hadir pula Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardana serta perwakilan dari BNPB hingga PT Pertamina.

Dalam sambutannya, Tito menegaskan dua agenda utama yang menjadi fokus rakor pada awal bulan Desember ini, yakni antisipasi bencana dan kesiapan menghadapi puncak mobilitas masyarakat pada masa Nataru.

“Tujuannya adalah untuk mengantisipasi dua hal. Ini hari pertama di bulan Desember, yang pertama mengantisipasi bencana,” ujar Tito.

Ia mengungkapkan bahwa dalam dua pekan terakhir terjadi dua bencana besar di Indonesia. Bencana pertama adalah banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Cilacap dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Sementara bencana kedua berdampak luas di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Total sudah ada dua bencana besar terjadi dalam periode dua minggu ini,” kata Tito.

Selain isu kebencanaan, Mendagri menekankan pentingnya memastikan kelancaran sistem transportasi selama masa libur akhir tahun, mengingat meningkatnya mobilitas masyarakat yang merayakan Natal, mudik, maupun berwisata.

“Yang penting adalah sistem transportasi, baik darat, laut, maupun udara. Mobilitas masyarakat akan tinggi,” ucapnya.

Tito juga mengingatkan potensi meningkatnya kebutuhan pangan selama Nataru karena banyaknya masyarakat yang berbelanja untuk keperluan perayaan. Untuk itu, sejumlah pihak terkait sektor pangan turut diundang dalam rapat.

“Untuk itu kita mengundang stakeholder di bidang kesiapan pangan,” katanya.

Aspek keamanan turut menjadi perhatian utama, baik dari sisi lalu lintas, potensi bencana alam di kawasan wisata, hingga kerawanan akibat kepadatan massa pada malam pergantian tahun. Tito menyebut pihaknya tidak ingin terjadi insiden yang merenggut korban, seperti tragedi perayaan Halloween di Seoul beberapa tahun lalu.

“Kita tidak ingin terjadi peristiwa seperti di Seoul. Itu tidak diamankan dan tidak diantisipasi dengan baik,” tegasnya.

Melalui rakor ini, Kemendagri berharap seluruh pemangku kepentingan dapat memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan demi memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung aman, lancar, dan tertib di seluruh daerah.