BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Kiper muda asal Bandung, Rizki Nur Fadhilah, diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan kini berada di Kamboja. Menyikapi kasus tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta masyarakat lebih berhati-hati saat menerima tawaran kerja, terutama yang datang dari luar negeri.
Imbauan itu disampaikan Dedi Mulyadi—yang akrab disapa KDM—melalui video di akun Instagram pribadinya pada Rabu, 19 November 2025. Ia menegaskan pentingnya kewaspadaan agar masyarakat tidak terjebak iming-iming pekerjaan yang berujung penderitaan.
“Untuk itu kepada siapapun untuk berhati-hati ketika akan bekerja di luar negeri yang dijanjikan atau diiming-imingi sesuatu yang pada akhirnya menjadi derita dan menjadi kesulitan bagi banyak orang,” ujar KDM.
Terkait kasus Rizki, kiper muda asal Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, KDM menyatakan telah berkoordinasi dengan Polda Jabar dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh. Pemprov Jabar, kata dia, siap menanggung biaya pemulangan Rizki jika ia dapat segera dipulangkan ke kampung halamannya di Citeureup, Dayeuhkolot.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap mengambil keputusan untuk berkoordinasi dengan Polda Jabar dan KBRI. Apabila memang ingin kembali, kami akan mengembalikannya dan kami menyiapkan biaya untuk pemulangannya,” terang KDM.
Sebelumnya, Rizki dikabarkan tertipu seseorang yang dikenalnya melalui Facebook. Ia dijanjikan kontrak bermain sepak bola di Medan selama satu tahun, namun justru dikirim ke Kamboja hingga membuat mimpinya sebagai pemain sepak bola kandas.
Kasus ini kembali menjadi pengingat bahwa tawaran kerja, terutama dari luar negeri, harus disikapi dengan kewaspadaan tinggi agar tidak berujung pada praktik perdagangan orang.






