Layani Pasien, Bupati Subang Intruksikan Tenaga Kesehatan Budayakan Senyum

SUBANG, TINTAHIJAUCOM- Bupati Subang Reynaldy Putra Andita menginstruksikan tenaga kesehatan membiasakan budaya senyum kepada pasien dan keluarga pasien.

Hal ini disampaikan Budaya usai bertanding ke Dinas Kesehatan di Jl. Soeprapto Subang pada Jumat (21/3/2025).

“Yang pertama kali yang saya sampaikan itu tentang bagaimana para petugas-petugas kita di puskesmas RSUD dan lain-lain, itu mulai hari ini harus mulai dibiasakan menyambut setiap masyarakat yang hadir dengan senyuman,” kata Reynaldy.

Sikap ramah dengan menebar senyuman, kata Rey, bisa membantu pasien untuk semangat kembali sehat. Sebaliknya, jika teanaga kesehatan bersikap jutek atau cemburu, bisa memperparah sakit.

“Karena kadang masyarakat itu datang ke puskesmas kalau yang nerimanya aja udah cemberut dan lain-lain jadi udah males, yang udah sakit makin sakit,” imbuhnya.

Bupati menjelaskan, di luar masalah fasilitas, perlu dipastikan soal layanan kesehatan.

“Yang pertama yang tadi saya sebutkan sebelum kita bahas fasilitas kita bahas pelayanan, setidaknya yang pertama kita coba untuk berubah hari ini setiap menyambut masyarakat itu dengan senyuman,” terangnya

“Sehingga mereka merasakan kenyamanan baru
dari situ saya berbicara tentang pelayanan-pelayanan yang harus dimaksimalkan di di puskesmas di rumah sakit,” imbuhnya

Kepala Dinas Kesehatan, Dr Maxi menerangkan dalam soal pelayanan, terdapat beberapa hal, seperti sarana prasarana, alat kesehatan dan ketiga SDM tenaga kesehatan.

“Jadi tidak hanya cukup membangun prasarananya, alat alatnya, tapi membangun manusianya,” kata dr Maxi.

Dinas Kesehatan sendiri terus berupaya mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan, melalui program Melek Teknologi dan Informasi Interfriener Leadershif Organisation (Meteor Elon) untuk menuju puskesmas yang adaptif.

Pola leadership ini memisalkan puskesmas sebuah perusahaan. Ketika banyak orang yang datang, disambut dengan senang, bahagia dan ramah.

“Mereka akan kita latih jiwa entrepreneur itu supaya menganggap puskesmas itu adalah perusahaan mereka, tapi jiwanya loh, bukan prakteknya, semangatnya harus seperti swasta,” katanya.

Kendati membangun karakter itu tidak cukup satu dua tahun, namun dr Maxi akan memastikan kebiasaan baik itu dimulai saat ini.

“Menyadarkan bahwa seolah-olah yang datang itu orang tua kita yang datang itu saudara kita, yang datang itu saudara kita, adik-adik kita, sehingga kita akan menghadirkan pelayanan yang terbaik,” tegasnya.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini