JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengingatkan insan pers untuk selalu mewaspadai penyebaran berita tidak benar atau hoaks yang berpotensi memecah persatuan di tengah masyarakat. Hal ini disampaikannya dalam perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025, yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu.
“Walaupun kita menjunjung tinggi kebebasan pers, kita harus waspada terhadap penyebaran berita-berita yang tidak benar, berita-berita hoaks, penyebaran kebencian, penyebaran ketidakpercayaan terhadap sesama warga negara. Upaya-upaya pecah belah ini harus selalu kita waspadai,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden juga menegaskan pentingnya wartawan di Indonesia untuk tetap menjaga profesionalisme dan dinamisme dalam mencari serta menyampaikan informasi yang benar. Menurutnya, masyarakat berhak mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan fakta yang ada. Oleh karena itu, insan pers harus selalu mengedepankan tanggung jawab dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, wartawan diminta untuk memegang teguh nilai-nilai dasar negara Pancasila dalam setiap pemberitaan yang disampaikan. Hal ini dinilai penting agar pers dapat terus berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya percaya pers Indonesia pada ujungnya akan selalu setia kepada cita-cita pendiri bangsa Indonesia. Pers Indonesia harus menjadi pers yang Pancasilais, pers yang terlibat dalam pembangunan bangsa, yang berkomitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo juga telah mengingatkan agar insan pers di Indonesia mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam menyampaikan kebenaran kepada masyarakat. Ia menyoroti adanya potensi pengaruh dari pihak-pihak yang memiliki modal besar dalam membentuk opini publik melalui media massa.
“Perlu saya ingatkan bahwa Pers Indonesia harus selalu mengutamakan kepentingan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia. Harus waspada terhadap usaha-usaha untuk mengendalikan pemikiran dan memengaruhi opini rakyat dengan menggunakan modal yang besar,” tegasnya.
Menurut Presiden, di era modern ini, kekuatan ekonomi dan media sering kali digunakan oleh kelompok tertentu untuk mengarahkan pemikiran masyarakat ke arah yang bertentangan dengan kebenaran. Oleh karena itu, ia mengajak insan pers untuk menjaga integritasnya agar tetap menjadi garda terdepan dalam mewartakan kebenaran dan menjadi aset bangsa di tengah kompleksitas dunia saat ini.
Dengan pesan ini, Presiden Prabowo berharap pers di Indonesia dapat terus menjalankan tugasnya secara profesional, berlandaskan etika jurnalistik, dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan demi kepentingan bersama.