SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi meninjau langsung kondisi dua warga Dusun Kaliaren, Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, yang menderita penyakit tumor, Minggu (14/12/2025).
Kunjungan tersebut dilakukan usai Kang Rey menerima keluhan warga di sela kegiatan di wilayah Ciasem terkait adanya warga yang membutuhkan penanganan medis serius.
Dua warga yang dikunjungi masing-masing Eliyanti (19), yang awalnya mengeluhkan sakit gigi namun kemudian berkembang menjadi tumor di bagian pipi, serta Dede Haryati (40), yang menderita tumor di kepala hingga menyebabkan salah satu matanya membesar dan kehilangan penglihatan.
Melihat langsung kondisi keduanya, Kang Rey menyampaikan keprihatinan mendalam dan menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Subang untuk memberikan penanganan kesehatan secara cepat dan maksimal.
Sebagai langkah tindak lanjut, Bupati langsung menginstruksikan Direktur RSUD Ciereng dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang untuk segera turun langsung menemui pasien, mengurus seluruh proses penanganan medis, termasuk administrasi BPJS atau KIS, serta memastikan langkah perawatan lanjutan yang diperlukan.
Kang Rey juga menenangkan pihak keluarga agar tidak khawatir terkait biaya pengobatan. Ia memastikan seluruh proses perawatan akan ditangani oleh pemerintah daerah.
“Ema, besok akan ada petugas ke sini untuk mengecek, nanti akan dibawa ke rumah sakit. Ibu tidak perlu memikirkan biaya. Kalau memang harus dirujuk ke Bandung, sudah ada rumah singgah. Ibu cukup mendampingi dan mengurus anak ibu saja,” ujar Kang Rey kepada orang tua pasien.
Ia kembali menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh mengalami hambatan dalam mengakses layanan kesehatan.
“Ema, mau dibawa ke mana tinggal lapor ke saya. Nanti akan saya arahkan. Tidak perlu memikirkan biaya,” tegasnya.
Kunjungan tersebut menjadi wujud nyata kehadiran Pemerintah Kabupaten Subang dalam merespons cepat aduan masyarakat, khususnya di bidang pelayanan kesehatan, serta memastikan warga yang membutuhkan mendapatkan penanganan medis yang layak dan berkelanjutan.






