‎Wamendikdasmen Ajak Kaum Muda Jadikan Sumpah Pemuda Momentum Menuju Indonesia Emas 2045

‎JAKARTA, TINTAHIJAU.COM – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengajak seluruh kaum muda Indonesia menjadikan Hari Sumpah Pemuda sebagai momentum kebangkitan dan perubahan menuju Indonesia Emas 2045.

‎Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (29/10/2025), Fajar menegaskan bahwa Indonesia hari ini adalah hasil dari imajinasi, semangat juang, dan pengorbanan panjang para pendiri bangsa sejak awal abad ke-20. Ia menilai, generasi muda memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan estafet perjuangan tersebut.

‎“Indonesia yang kita kenal hari ini merupakan buah dari imajinasi dan proses perjuangan panjang para pendiri bangsa. Kita mengenal kepeloporan para pemuda, salah satunya dalam peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda tahun 1928,” ujar Fajar.

‎Ia mengingatkan, peristiwa Sumpah Pemuda menjadi titik balik lahirnya kesadaran kebangsaan, di mana para pemuda berani menyatakan komitmen kuat bahwa “satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.”

‎“Itu merupakan perwujudan bulat dari tekad para pemuda untuk membawa bangsa ini keluar dari kegelapan dan keterjajahan menuju jalan yang terang, yaitu jalan kemerdekaan,” lanjutnya.

‎Menurut Fajar, semangat yang dikobarkan para pemuda tahun 1928 harus terus dihidupkan dalam konteks kekinian. Generasi muda masa kini dihadapkan pada tantangan baru — bukan lagi penjajahan fisik, tetapi penjajahan dalam bentuk ketertinggalan, kemalasan, disinformasi, dan rendahnya literasi.

‎“Hari ini kita sedang menikmati buah kemerdekaan. Namun kemerdekaan itu harus kita isi dengan kerja keras, inovasi, dan semangat kolaborasi agar cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa terwujud,” tegasnya.

‎Fajar juga menekankan pentingnya pendidikan karakter, literasi digital, dan kepemimpinan sosial bagi generasi muda. Ia berharap semangat Sumpah Pemuda menjadi inspirasi bagi pelajar, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan untuk berkontribusi nyata bagi bangsa melalui bidang masing-masing.

‎“Kaum muda harus berani bermimpi besar, berani berinovasi, dan berani mengambil tanggung jawab. Seperti para pemuda 1928, mereka tidak hanya bermimpi, tapi bergerak dan berjuang,” pungkasnya.

‎Momentum Hari Sumpah Pemuda, lanjut Fajar, bukan sekadar upacara peringatan sejarah, tetapi panggilan moral untuk membangun masa depan bangsa. Dengan semangat persatuan dan kerja kolektif, generasi muda diyakini mampu membawa Indonesia menuju masa kejayaan pada tahun 2045.