JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Fenomena frugal living atau gaya hidup super hemat kini menjadi sorotan di tengah masyarakat. Ajakan untuk menerapkan gaya hidup ini mencuat di media sosial sebagai respons terhadap rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025.
Menurut Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), aksi ini dapat berdampak negatif pada perekonomian, khususnya dalam hal konsumsi rumah tangga. Ia menjelaskan bahwa masyarakat yang mengadopsi frugal living cenderung mengurangi pengeluaran dengan memilih barang yang lebih murah, bahkan barang ilegal yang tidak terkena pajak.
“Kenaikan PPN justru berpotensi mendorong peredaran barang ilegal yang bebas dari pajak, sehingga pemerintah kehilangan pemasukan,” ujar Bhima. Ia juga menambahkan bahwa daya beli masyarakat akan otomatis menurun jika kenaikan pajak tidak diiringi kenaikan pendapatan.
Apa Itu Frugal Living?
Frugal living adalah gaya hidup hemat dengan tujuan mengelola pengeluaran secara bijaksana dan meningkatkan tabungan. Dalam konsep ini, seseorang diajak untuk bertanggung jawab secara finansial dengan memprioritaskan kebutuhan dibanding keinginan. Misalnya, memasak sendiri daripada makan di luar, memilih produk tanpa memedulikan merek, atau tidak tergiur mengikuti tren fesyen dan teknologi terbaru.
Melansir kemenkeu.go.id, frugal living dilakukan dengan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Gaya hidup ini tidak hanya membantu meningkatkan kesadaran finansial, tetapi juga mendorong pengambilan keputusan yang lebih efisien terkait pengeluaran.
Cara Menerapkan Frugal Living
Berikut beberapa langkah sederhana untuk memulai frugal living:
- Membuat Anggaran
Menyusun dan mematuhi anggaran dapat membantu melacak pengeluaran serta mencegah pengeluaran berlebihan. - Mengurangi Pengeluaran Tidak Perlu
Identifikasi kebutuhan yang bisa dikurangi, seperti membatasi makan di luar atau berlangganan layanan yang tidak terlalu dimanfaatkan. - Memanfaatkan Promo dan Diskon
Sebelum membeli, bandingkan harga, cari promo, atau gunakan kupon untuk menghemat lebih banyak. - Memasak di Rumah
Selain hemat, memasak di rumah memberikan kendali penuh terhadap bahan makanan yang dikonsumsi. - Do It Yourself (DIY)
Lakukan sendiri hal-hal sederhana, seperti perbaikan rumah atau menjahit pakaian, untuk mengurangi biaya jasa.
Tantangan dan Harapan
Kenaikan PPN menjadi 12 persen memang menjadi tantangan besar bagi masyarakat. Namun, dengan menerapkan frugal living, masyarakat dapat beradaptasi dan tetap menjaga stabilitas keuangan. Langkah ini tidak hanya membantu individu, tetapi juga bisa menjadi bentuk protes damai terhadap kebijakan yang dirasa memberatkan.
Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, frugal living bisa menjadi solusi bijaksana untuk tetap bertahan. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, harapannya, masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan ekonomi ke depan.