SUBANG, TINTAHIJAU.com – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi pada Juni 2024, secara bulanan (mount to mount/mtm) Kabupaten Subang mengalami deflasi sebesar -0,35 persen.
Sebelumnya, Kabupaten Subang mencatat deflasi -0,52 persen. Deflasi Kabupaten Subang Juni 2024 lebih rendah dibandingkan Mei 2024 dan merupakan deflasi kedua pada 2024.
Dalam ilmu ekonomi, deflasi adalah suatu periode di mana harga-harga secara umum mengalami penurunan dan nilai uang bertambah. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, ketika terjadi deflasi maka harga jasa dan barang-barang akan menurun, sedangkan ketika terjadi inflasi maka harga jasa dan barang-barang akan meningkat.
Kepala BPS Kabupaten Subang Saman menyebutkan, kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau menjadi andil/penyumbang deflasi bulanan yang cukup dalam sebesar 0,34 persen. Komoditas tersebut yaitu, telur ayam ras sebesar 0,12 persen, daging ayam ras sebesar 0,12 persen, tomat sebesar 0,11 persen, bawang merah sebesar 0,09 persen.
Deputi bidang statistik produksi BPS M. Habibullah menyebutkan bahwa deflasi 2 bulan beruntun disebabkan oleh komponen harga bergejolak (volatile food), penawaran, di mana panen mendorong harga turun, daya beli masyarakat yang rendah sehingga memberi andil deflasi.
Di sisi lain, ekonom Hosianna menyampaikan bahwa daya beli masyarakat mulai terindikasi melemah karena banyak faktor seperti musim panen, pasokan, dan juga kebijakan harga oleh pemerintah, khususnya Harga Eceran Tertinggi (HET) beras per juni 2024.
Saman, menyebutkan beras di bulan Juni 2024, Kabupaten Subang mengalami kenaikan 0,08 persen, disebabkan panen raya telah berakhir April-Mei 2024, persediaan gabah di petani berkurang.
Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Marsudijono, dalam rilisnya, Senin (01/07/2024), dari 10 kabupaten/kota inflasi Jawa Barat, 7 kabupaten/kota yang mengalami deflasi diantaranya kabupaten subang 0,35 persen, kota bogor 0,11 persen, kota sukabumi 0,16 persen, kota Cirebon 0,34 persen, kota depok 0,11 persen dan kota tasikmalaya 0,04 persen, sedangkan 3 kabupaten/kota yang mengalami inflasi yaitu kabupaten bandung 0,11 persen, kabupaten majalengka 0,12 persen dan kota Bekasi 0,02 persen.
Kabupaten subang mengalami inflasi yang terendah diantara 10 kabupaten/kota inflasi Jawa Barat. Kabupaten Subang dalam bulan Juni 2024 dapat mengendalikan inflasi dengan baik secara bulanan, kalender dan tahunan, kata Marsudijono menjelaskan.