Ragam  

Kenali Efek Samping dan Risiko Sedot Lemak

Ilustrasi Pijat Perut | Foto: Kindel Media (pexels.com)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Sedot lemak atau liposuction adalah prosedur kosmetik yang semakin populer untuk menghilangkan lemak berlebih di tubuh. Namun, seperti prosedur medis lainnya, sedot lemak tidak lepas dari risiko serius, termasuk kematian.

Lantas, seperti apa efek samping dan risiko dalam melakukan proses sedot lemak?

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sedot lemak adalah prosedur pembedahan yang menggunakan teknik penyedotan untuk menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu seperti perut, pinggul, paha, bokong, lengan, atau leher. Dikenal juga dengan liposuction, prosedur sedot lemak berfungsi untuk membentuk postur tubuh menjadi lebih ideal dan lebih baik.

Untuk menentukan apakah seseorang bisa menjalani sedot lemak, beberapa faktor harus dipertimbangkan, yaitu:

  1. Berat badan ideal atau berlebih, namun belum tergolong obesitas
  2. Memiliki kulit kencang dan elastis
  3. Lemak sulit dihilangkan meski sudah berolahraga
  4. Tidak memiliki gangguan pembekuan darah
  5. Tidak memiliki kebiasaan merokok
  6. Tidak memiliki penyakit sistemik seperti penyakit jantung, diabetes, atau gangguan imunitas
Baca Juga:  Tips Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Terik

Selama prosedur ini dilakukan oleh dokter bedah yang kompeten dan menggunakan peralatan medis yang memadai, sedot lemak relatif aman. Namun, komplikasi dan efek samping tetap dapat terjadi.

Efek Samping dan Risiko Sedot Lemak

Sedot lemak memiliki beberapa efek samping dan risiko yang perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Kulit Tidak Merata
    Bahaya atau efek samping dari liposuction yang pertama yakni kulit tidak merata pasca-pembedahan. Kulit tidak rata atau tampak bergelombang diakibatkan prosedur sedot lemak yang tidak merata. Elastisitas kulit juga semakin buruk dan membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama.
  2. Pendarahan
    Efek samping berupa infeksi atau pendarahan dapat terjadi saat prosedur sedot lemak, hal ini terjadi akibat aliran darah tersumbat oleh potongan-potongan lemak. Potongan lemak ini selain menyumbat pembuluh darah, dapat juga menyumbat organ lainnya, misalnya paru-paru. Kondisi ini dikenal dengan emboli paru, sangat berbahaya karena dapat mengancam jiwa.
  3. Alergi Obat Bius
    Saat prosedur sedot lemak dilakukan, diperlukan obat bius untuk membuat pasien tidak merasakan rasa nyeri akibat pembedahan. Alergi terhadap obat bius dapat menimbulkan reaksi alergi, di mana reaksi ini dapat mengenai seluruh organ tubuh dan berakibat fatal.
  4. Kontur Tubuh Tidak Rata
    Hasil dari sedot lemak bisa membuat kontur tubuh tampak tidak rata atau asimetris.
  5. Infeksi
    Prosedur sedot lemak memang bisa membuat tubuh menjadi lebih ideal, namun metode ini bukanlah satu-satunya cara utama untuk menurunkan berat badan. Utamakan pola hidup sehat seperti olahraga rutin, cukup istirahat, konsumsi makanan rendah lemak dan kalori.