JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Sunat atau khitan merupakan prosedur medis yang melibatkan pemotongan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis. Meskipun sunat kerap dikaitkan dengan alasan agama, praktik ini juga memiliki banyak manfaat kesehatan yang diakui secara medis.
Manfaat Kesehatan Sunat
Menurut laman resmi RSUP Sardjito, Yogyakarta, sunat dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan, antara lain:
- Mengurangi Risiko Infeksi Penyakit Seksual Menular: Sunat terbukti dapat mengurangi kemungkinan tertular penyakit seksual menular seperti HIV dan HPV.
- Mengurangi Risiko Infeksi Saluran Kemih: Anak-anak yang disunat memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami infeksi saluran kemih, yang dapat berpotensi menyebabkan komplikasi serius.
- Menurunkan Risiko Kanker Penis: Dengan menghilangkan kulit kulup, risiko terkena kanker penis dapat diminimalkan.
- Mengurangi Risiko Kanker Serviks pada Pasangan: Penelitian menunjukkan bahwa pasangan wanita dari pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena kanker serviks.
Usia yang Tepat untuk Sunat
Pertanyaan yang sering muncul adalah kapan waktu yang paling tepat untuk melakukan sunat pada anak. Dr. Yessi Eldiyani, Sp. B. A., Subsp. D. A., (K) dari RS Medistra, Jakarta, menyatakan bahwa secara medis, tidak ada usia tertentu yang dipandang optimal untuk melakukan prosedur khitan.
“Jika tidak ada masalah atau indikasi medis tertentu, khitan dapat dilakukan kapan saja,” ungkap Dr. Yessi, seperti dilansir Tribunnews.com pada 1 Juli 2024.
Semakin banyak orang tua yang memilih untuk mengkhitankan anaknya sejak dini, bahkan sebelum usia 1 tahun. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk alasan medis tetapi juga untuk meminimalkan risiko infeksi saluran kemih.
Sunat pada Bayi
Melakukan sunat pada bayi memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan anak yang lebih besar:
- Penggunaan Anestesi yang Lebih Sedikit: Bayi biasanya membutuhkan lebih sedikit anestesi dibandingkan anak yang lebih besar.
- Proses Penyembuhan yang Lebih Cepat: Karena bayi belum terlalu banyak bergerak, proses penyembuhan bisa berlangsung lebih cepat.
- Risiko yang Relatif Sama: Risiko sunat pada bayi, balita, hingga usia sekolah relatif sama.
Sunat tidak hanya diwajibkan dalam beberapa agama, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Prosedur ini dapat dilakukan pada usia berapa pun, dengan keuntungan tertentu jika dilakukan pada usia dini.
Dengan mempertimbangkan manfaat dan risiko, orang tua dapat membuat keputusan yang tepat mengenai waktu pelaksanaan sunat bagi anak mereka.