SUBANG, TINTAHIJAU.com – Main Character Syndrome (MCS) atau sindrom tokoh utama adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang melihat dirinya sebagai karakter utama dalam hidupnya. Orang dengan MCS cenderung menganggap orang lain hanya sebagai figuran atau bahkan sebagai antagonis dalam “cerita hidupnya.”
Penderita sindrom ini sering kali memusatkan perhatian pada dirinya sendiri, bertindak seolah-olah hidupnya adalah sebuah narasi yang ia kendalikan, lengkap dengan plot yang ia atur sendiri. Menurut Cleveland Clinic, MCS sering kali berkaitan dengan sifat narsistik, di mana individu tersebut selalu ingin menjadi pusat perhatian. Perilaku ini dapat membuat orang di sekitarnya merasa terganggu atau tidak dihargai.
Fenomena Media Sosial dan MCS
Dalam era digital, sindrom ini semakin sering ditemui, terutama dengan hadirnya media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Platform-platform ini memungkinkan individu untuk memamerkan kehidupan mereka seperti sebuah cerita yang dikemas untuk mendapatkan perhatian.
Paparan media sosial yang berlebihan mendorong seseorang untuk berperilaku seperti karakter utama karena adanya dorongan berupa “like” dan komentar positif. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa mereka memang pusat dari segala sesuatu.
Selain itu, MCS juga dapat muncul sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri. Bagi sebagian orang, menjadi “tokoh utama” adalah cara untuk mengatasi kurangnya perhatian atau kasih sayang yang mereka rasakan dalam kehidupan nyata. Dengan menarik perhatian orang lain, mereka merasa dihargai dan lebih berarti.
Ciri-Ciri Penderita Main Character Syndrome
Ada beberapa tanda seseorang mungkin mengalami MCS, di antaranya:
- Sulit Menerima Kritik
Orang dengan MCS sering merasa hidupnya sudah sempurna sehingga mereka sulit menerima kritik, bahkan jika kritik tersebut datang dari keluarga atau sahabat terdekat. Mereka menganggap kritik sebagai bentuk kecemburuan dan merasa tidak perlu berubah karena percaya diri mereka sudah berada pada tingkat terbaik. - Kurang Empati terhadap Orang Lain
Mereka cenderung tidak peduli pada kesulitan atau kebahagiaan orang lain. Ketika orang lain berbicara tentang masalah atau pencapaian mereka, penderita MCS sering kali membandingkan hal tersebut dengan kehidupannya sendiri. Akhirnya, mereka mengalihkan pembicaraan kembali ke diri mereka. - Selalu Ingin Jadi Pusat Perhatian
Segala hal yang dilakukan, baik di dunia nyata maupun di media sosial, bertujuan untuk memastikan perhatian tertuju pada mereka. Mereka menciptakan narasi hidup yang dramatis atau luar biasa, meskipun sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan.
Penyebab Main Character Syndrome
MCS tidak hanya dipicu oleh media sosial, tetapi juga bisa disebabkan oleh kurangnya perhatian atau kasih sayang sejak dini. Ketika seseorang merasa diabaikan, mereka mungkin membangun “dunia” di mana mereka menjadi pusatnya.
Main Character Syndrome adalah fenomena yang semakin sering terlihat, terutama di era media sosial. Meski terlihat sepele, sindrom ini dapat berdampak buruk pada hubungan sosial dan kesehatan mental. Penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan antara mengekspresikan diri dan tetap peduli pada orang lain.
Jika Anda merasa memiliki gejala MCS, cobalah untuk lebih banyak mendengarkan orang lain, menerima kritik dengan terbuka, dan memahami bahwa semua orang adalah tokoh utama dalam kehidupan mereka masing-masing.