SUBANG, TINTAHIJAU.com – Seiring bertambahnya usia, setiap orang akan mengalami perubahan dalam tubuh yang memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup.
Pada lansia, atau mereka yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas, penurunan fungsi organ adalah sesuatu yang umum terjadi dan dapat berdampak signifikan pada keseharian mereka. Penurunan ini menyebabkan tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit, energi yang berkurang, serta perubahan dalam kebutuhan nutrisi.
Massa Otot dan Lemak pada Lansia
Menurut dr. Rozana Nurfitri Yulia, M.Gizi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik, salah satu perubahan signifikan yang dialami lansia adalah terkait dengan komposisi tubuh, terutama pada massa otot dan lemak. Lansia cenderung mengalami penurunan massa otot, yang biasanya digantikan oleh peningkatan massa lemak. Kondisi ini dapat menyebabkan obesitas pada lansia dan mempengaruhi kemampuan mereka untuk beraktivitas.
Selain itu, penurunan massa otot juga berdampak pada total cairan tubuh. Hal ini menyebabkan rasa haus berkurang, sehingga lansia lebih rentan mengalami dehidrasi. Fungsi ginjal juga menurun, mengurangi kemampuan tubuh untuk mengeluarkan zat-zat sisa dengan efisien.
Penurunan Fungsi Pencernaan
Perubahan pada sistem pencernaan juga merupakan hal yang umum pada lansia. Salah satu perubahan yang sering terjadi adalah penurunan kemampuan indera pengecap, yang memengaruhi bagaimana lansia merasakan makanan. Hal ini dapat membuat lansia kurang tertarik untuk makan, yang pada akhirnya berdampak pada asupan nutrisi mereka. Penurunan fungsi indera penciuman dan pengecapan juga dapat terjadi pada penderita stroke, membuat situasi lebih kompleks.
Selain itu, produksi air liur pada lansia berkurang, yang mempersulit proses mengunyah dan menelan makanan. Akibatnya, asupan makanan pun cenderung menurun, yang pada gilirannya berdampak pada penyerapan nutrisi penting.
Tidak hanya itu, penurunan fungsi esofagus dan lambung juga mempengaruhi kontraksi otot-otot yang membantu proses pencernaan. Asam lambung yang berkurang juga menyebabkan terganggunya proses penyerapan vitamin dan mineral, sehingga lansia berisiko kekurangan nutrisi esensial.
Fungsi Hati dan Pengaruhnya pada Pengobatan
Fungsi hati yang menurun pada lansia juga berdampak pada metabolisme tubuh. Produksi enzim di hati berkurang, yang menyebabkan metabolisme obat-obatan menjadi lebih lambat. Oleh karena itu, dosis obat pada lansia sering kali harus disesuaikan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Selain itu, penurunan fungsi hati juga memengaruhi produksi albumin, protein yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Aktivitas Fisik dan Suplementasi
Dr. Rozana menekankan pentingnya lansia untuk tetap aktif secara fisik. Gerakan tubuh yang cukup dapat membantu mencegah konstipasi atau kesulitan buang air besar yang sering dialami lansia. Selain itu, penting bagi lansia untuk menjaga asupan cairan yang cukup guna menghindari dehidrasi. Suplementasi vitamin dan mineral juga dianjurkan untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah defisiensi nutrisi.
Penurunan fungsi organ adalah bagian alami dari proses penuaan. Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang perubahan yang terjadi, lansia dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mereka. Penting bagi mereka untuk tetap aktif, mengonsumsi makanan bergizi, dan mengikuti saran medis terkait pengobatan dan suplemen. Perhatian yang lebih besar pada kebutuhan tubuh yang berubah dapat membantu lansia menjalani kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas.