SUBANG, TINTAHIJAU.com – Hari ini kita memperingati Hari Pahlawan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah merilis pedoman upacara untuk memperingati hari bersejarah ini.
Setelah pembacaan Pembukaan UUD’45, upacara akan dilanjutkan dengan pembacaan pesan-pesan yang diwariskan oleh para pahlawan. Pesan-pesan ini menjadi warisan berharga yang memotivasi kita semua untuk terus mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.
Hari Pahlawan 2023 menjadi momentum bagi kita untuk merenung dan bersyukur atas pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan dan keadilan.
Pemerintah telah menetapkan tiga jenis upacara dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan 2023:
- Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata
- Tanggal 10 November 2023 pukul 08.00 WIB.
- Upacara Tabur Bunga di Laut
- Tanggal 10 November 2023 pukul 08.00 WIB di Perairan Teluk Jakarta.
- Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Di tingkat daerah, Kemendikbud mendorong instansi pemerintah, non-pemerintah, dan lembaga-lembaga untuk melaksanakan upacara serupa pada 10 November 2023 di lingkungan setempat, disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Berikut adalah susunan upacara resmi dari Kemendikbud untuk Hari Pahlawan 2023:
- Penghormatan Umum kepada Pembina Upacara
- Dipimpin oleh Komandan Upacara.
- Laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara
- Pengibaran Bendera Merah Putih
- Diiringi Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” yang dinyanyikan oleh seluruh peserta upacara.
- Mengheningkan Cipta
- Dipimpin oleh Pembina Upacara.
- Pembacaan Pancasila
- Pembacaan Pembukaan UUD’45
- Pembacaan Pesan-Pesan Pahlawan (Ditentukan oleh Panitia)
- Amanat Pembina Upacara
- Pembacaan Doa
- Laporan Komandan Upacara kepada Pembina Upacara
- Penghormatan kepada Pembina Upacara
- Dipimpin oleh Komandan Upacara.
- Upacara Selesai
Jika upacara tidak dapat dilaksanakan di lapangan terbuka, pengibaran Bendera Merah Putih dapat diganti dengan Bendera yang sudah dipasang di tiang. Namun, acara lainnya tetap wajib diikuti dengan penyesuaian sesuai protokol kesehatan.
Mari kita sambut Hari Pahlawan ini dengan penuh penghargaan dan rasa syukur. Pesan-pesan pahlawan akan kita baca sebagai pengingat akan nilai-nilai kepahlawanan yang harus terus kita junjung tinggi. Selamat memperingati Hari Pahlawan 2023!
Pesan Pahlawan:
1. Pesan Pahlawan Nasional Ir Soekarno
- “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan pada tanggal 10 November 1961).
- “Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!”
- “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”
- “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)
- “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka” (Pidato HUT Proklamasi 1963)
2. Pesan Pahlawan Mohammad Hatta
- “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki”
- “Tidak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran”
- “ Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat”
- “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
- “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”
3. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Soedirman
- ”Kadang kita terlalu sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan, sehingga kita tidak punya waktu untuk mensyukuri rahmat Tuhan”
- “Percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan satu negara yang didirikan atas timbunan reruntuhan ribuan jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapapun juga”
- “Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”. (Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).
4. Pesan Pahlawan Nasional RA Kartini
- “Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri “
- “Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu”
- “Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.
5. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Gatot Subroto
- “Jagalah namamu, jangan sampai disebut pengkhianat bangsa”.
6. Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis
- Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemudapemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang “. (Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI).
7. Pesan Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara
- Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh) Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat) Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan) (Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 dan hingga kini masih dipakai dalam dunia pendidikan).
8. Pesan Pahlawan Nasional Dokter Cipto Mangunkusumo
- “Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!”
9. Pesan Pahlawan Nasional Tjut Nyak Dien
- “Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan”
10. Pesan Pahlawan Nasional Gubenur Suryo
- “Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali” (Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)
11. Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH
- “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri “. (Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris).
12. Pesan Pahlawan Nasional Pattimura
- “Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimurapattimura muda akan bangkit” (Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).
13. Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang
- “Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya“. (Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah).
14. Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif
- “Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama“ (Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera).
15. Pesan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai
- “Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai” (surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang)
16. Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi
- “Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi “. (Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang).
17. Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare
- “Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku” (Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).
18. Pesan Pahlawan Nasional Bung Tomo
- “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.” (Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)





