Ragam  

Sekolah Dilarang Study Tour, Pejabat Juga Diminta Hapus Study Banding

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), default quality?

SUBANG, TINTAHIJAUCOM- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi meminta sekolah menghapus agenda study tour yang biasa dilakukan setiap akhir tahun pelajaran.

Kebijakan Dedi Mulyadi terkait penghapusan study tour sekolah mendapat dukungan dan apresiasi terlebih dari para orang tua.

Dukungan tersebut didasari penghematan biaya sekolah anak-anak setiap tahunnya.

Setali tiga uang dengan itu, pengamat pemerintahan dari Emperium Pengkajian Islam dan Riset Sosial (Empiris) Irvan Mulyawan mendorong Dedi Mulyadi untuk menghapus agenda study banding para pejabat.

“Tentu kami sangat mendukung kebijakan KDM soal study tour. Kami juga berharap KDM menghapus, atau mengurangi agenda study banding para pejabat,” kata Irvan.

Irvan mengatakan, program study banding itu dinilai tidak urgen. Sebaliknya lebih terkesan pada menghambur hamburkan anggaran. Ini diketahui, belum ada hasil signifikan atau perbedaan antara sebelum dan setelah study banding.

“Yang saya tahu, banyak yang study banding, tapi beres study banding hasilnya belum nampak. Kedua, sebagai pengganti study banding, bisa dilakukan lewat zoom. Toh waktu pandemi covid, mereka bisa,” terangnya.

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto sedang gencar menyuarakan soal penghematan anggaran. Kegiatan yang tidak perlu, Prabowo meminta untuk ditiadakan.

Pada saat acara Nahdatul Ulama, Prabowo Subianto mencontohkan agenda Forum Group Discusion, Study Banding dan lainnya. Anggaran yang ada, disarankan untuk diperkuat dalam penanganan kemiskinan dan masalah sosial lainnya.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini