SUBANG, TINTAHIJAU.com – Sampah makanan merupakan salah satu isu lingkungan di Indonesia yang perlu diatasi.
Limbah makanan yang menumpuk di TPA mampu menghasilkan gas metana yang merupakan gas rumah kaca dan dapat menyebabkan pemanasan global.
Gas metana sendiri berpotensi 21 kali lebih besar mengakibatkan pemanasan global dibandingkan gas CO2.
Oleh karena itu, kita harus mengelola sampah makanan mulai dari kita sendiri. tidak hanya jadi bahan kompos tapi juga bisa dengan dua cara berikut ini!
- Eco Enzyme
Eco Enzyme adalah cairan hasil fermentasi dari campuran buah-buahan, sayuran, dan gula yang dioah secara alami.
Proses fermentasi ini melibatkan mikroorganisme seperti bakteri asam laktat dan ragi. Hasil fermentasi sampah organik bisa jadi pestisida alami dan pupuk alami tanaman.
- Maggot BSF
Maggot merupakan larva Black Soldoer Fly (B-S-F), Maggot suka dengan sampah makanan.
Mereka bisa memakan sampah 3 kali berat tubuhnya. Siklus hidup lalat BSF kurang lebih selama 40 sampai 43 hari.
Itulah dua cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola pengelolaan sampah makanan.