SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Setelah sempat meluapkan kekecewaannya terhadap Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, dalam acara Ruwat Jagat Session 2 di Desa Jabong, Kecamatan Pagaden, Kepala Desa Jabong akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Pernyataan maaf itu disampaikan pada Kamis (30/10/2025), setelah video dirinya yang berisi seruan agar media memviralkan ketidakhadiran Bupati di acara tersebut sempat viral di media sosial.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Saya atas nama pemerintah Desa Jabong dan masyarakat Desa Jabong memohon maaf kepada Bapak Bupati Subang apabila perkataan saya di acara Ruwat Jagat Session 2 menyinggung atau tidak menyenangkan di hati. Itu bukan karena benci, melainkan semata-mata rasa kecewa,” ujar Kades Jabong, Aminta, dalam pernyataannya.
Aminta menegaskan, ucapannya yang viral bukanlah bentuk kebencian terhadap Bupati, melainkan luapan spontan akibat rasa kecewa. Menurutnya, pihak desa telah menyiapkan penyambutan khusus untuk Bupati Subang, namun karena terjadi miskomunikasi, Bupati tidak dapat hadir.
“Saya sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk kehadiran Pak Bupati. Ketika beliau tidak hadir, kami sangat kecewa, dan spontanitas itu muncul dari lubuk hati yang paling dalam. Tidak ada unsur kesengajaan atau perencanaan,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam video yang beredar, Aminta sempat menyampaikan pernyataan bernada keras di atas panggung, termasuk kalimat yang viral:
“Tolong viralkan, ini salah satu wujud yang tidak peduli kepada rakyatnya!”
Namun kini, Aminta menegaskan dirinya dan masyarakat Desa Jabong tetap mendukung penuh program-program Pemerintah Kabupaten Subang di bawah kepemimpinan Bupati Reynaldy.
“Insya Allah, sebagai Kepala Desa Jabong, saya akan selalu mendukung program-program pemerintah Kabupaten Subang. Sekali lagi, saya mohon maaf bila perkataan saya menyinggung perasaan Bapak Bupati,” tutupnya.
Permintaan maaf ini menjadi sinyal positif bahwa persoalan antara Kepala Desa Jabong dan Pemerintah Kabupaten Subang diharapkan dapat diselesaikan secara baik, demi menjaga keharmonisan dan sinergi pembangunan di tingkat daerah.





