Ragam  

Subang Pacu Daya Saing Lewat Kawasan Ekonomi Khusus

JAKARTA, TINTAHIJAU.COM – Pemerintah Kabupaten Subang terus memperkuat perannya sebagai lokomotif ekonomi di wilayah Rebana melalui akselerasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Hal itu ditegaskan Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., saat menghadiri The 2nd Joint Coordinating Committee (JCC) Meeting of Project for Rebana Area Development which is Related to Patimban International Port, Selasa (17/6/2025) di Grand Mercure Kemayoran Jakarta.

Dalam forum strategis nasional yang diinisiasi Kemenko Perekonomian dan Japan International Cooperation Agency (JICA) itu, Subang kembali menegaskan komitmennya dalam menyukseskan integrasi pengembangan kawasan industri dengan Pelabuhan Internasional Patimban.

“Subang hari ini masuk ke dalam 10 besar kabupaten dengan akselerasi pendapatan daerah secara nasional, dan nomor dua di wilayah Rebana setelah Cirebon. Ini tidak lepas dari peran strategis KEK yang kita miliki,” ujar Asep.

KEK Jadi Andalan, Subang Tarik Investasi dan Serap Tenaga Kerja

Dua Kawasan Ekonomi Khusus di Subang, yakni KEK Subang Smartpolitan dan KEK Wahana di Patimban, menjadi tulang punggung dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Melalui KEK ini, Pemkab Subang menyiapkan diri sebagai pusat manufaktur, logistik, dan teknologi yang terkoneksi langsung dengan pelabuhan internasional. Selain mendatangkan investasi, keberadaan KEK juga diharapkan mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

Untuk mendukung hal itu, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Subang terus menggelar pelatihan peningkatan kompetensi, agar SDM lokal siap bersaing dan terlibat langsung dalam operasional industri di KEK.

Daya Tarik Investasi: Fasilitas dan Insentif Pajak

Tak hanya infrastruktur, Subang juga menawarkan kemudahan investasi berupa insentif pajak daerah. Salah satu kebijakan unggulannya, perusahaan yang dinilai memiliki kinerja lingkungan baik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) — yaitu predikat hijau atau biru — akan mendapatkan pengurangan PBB hingga 10 persen.

“Ini bentuk komitmen kami dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup tanpa menghambat arus investasi,” kata Asep.

Harapan untuk Percepatan Akses ke Pelabuhan Patimban

Mengingat posisi strategis KEK yang bergantung pada konektivitas, Sekda Asep Nuroni juga mendorong pemerintah pusat untuk segera merealisasikan pembangunan interchange Tol Cipali menuju Pelabuhan Patimban serta akses langsung dari KEK Wahana Patimban ke pelabuhan.

“Akses tol langsung akan mempercepat arus logistik dari kawasan industri ke pelabuhan. Ini penting untuk daya saing nasional,” tegasnya.

Proyek pengembangan kawasan Rebana merupakan bagian dari pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Jawa Barat Selatan. Dalam pertemuan ini, JICA dan Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya sinkronisasi rencana pengembangan, penguatan sistem, serta penentuan proyek prioritas untuk menjamin implementasi yang tepat sasaran.

Subang, melalui KEK dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, siap menjadi engine of growth baru di Jawa Barat dan nasional.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini