JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Pesatnya perkembangan dunia digital ternyata beriringan dengan tumbuhnya kejahatan siber. Sayangnya, kesadaran pengguna internet masih belum sebanding dengan ancaman yang ada.
Berdasarkan data dari Kaspersky, tren kejahatan siber melalui ransomware di tahun 2023 telah mencapai 193 juta serangan terhadap perangkat komputer di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 29 juta serangan berhasil diblokir.
Untuk mengantisipasi ancaman ini, Telkom bersama Yayasan Pendidikan Telkom dan SMK Telkom Malang menggelar pelatihan “Cyber Security Awareness” di Kampus SMK Telkom Malang. Pelatihan ini bertujuan agar para siswa semakin memahami dan menyadari bahaya dari kejahatan siber, mengingat pelaku kejahatan siber kini juga menyasar pelajar sebagai target.
Dalam pelatihan ini, siswa mendapatkan materi tentang cara melindungi data pribadi dalam platform digital. Agnes Shifa Ramadani, salah satu siswi yang mengikuti pelatihan, menyatakan bahwa wawasan ilmu sibernya semakin bertambah setelah mengikuti pelatihan tersebut.
“Dalam pelatihan ini ada dua hal penting yang saya dapatkan, yaitu tips dan trik agar data pribadi kita tidak mudah diretas. Kami belajar membuat sandi akun yang kuat dan memahami banyak istilah dalam dunia siber yang sebelumnya tidak dikenal,” ujar Agnes.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Panji Putra Ardian, siswa kelas RPL 1 SMK Telkom Malang. Panji mengaku mendapatkan banyak ilmu dan manfaat dari pelatihan ini. “Setelah mengikuti pelatihan, saya lebih paham tentang keamanan data diri, pentingnya mengganti password secara berkala, dan menggunakan multi-factor authentication untuk menambah keamanan data. Saya juga belajar cara kerja hacker dalam mendapatkan data kita, seperti menggunakan malware, teknik phishing, dan rekayasa sosial,” jelas Panji.
Kepala SMK Telkom Malang, Rahmat Dwi Djatmiko, mengapresiasi pelatihan tersebut karena memberikan dampak positif bagi siswa. “Pelatihan ini diikuti dengan antusias dan materi yang diberikan sangat bermanfaat bagi peserta. Semoga Telkom sebagai perusahaan BUMN yang memberikan layanan digital, juga bisa mengedukasi masyarakat terkait penggunaan data pribadi, keamanan data, dan risikonya,” pungkasnya.
Menurut Rahmat, pelatihan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para pemuda dan pelajar di era digital saat ini. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya cyber security, diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dan melindungi diri dari ancaman kejahatan siber.

