Wisata

Planetarium Jakarta Bertransformasi Jadi Pusat Edukasi Sains Berbasis AI

×

Planetarium Jakarta Bertransformasi Jadi Pusat Edukasi Sains Berbasis AI

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Planetarium Jakarta kini tak lagi sekadar menjadi tempat menyaksikan replika langit malam. Setelah diaktifkan kembali, fasilitas ini diarahkan bertransformasi menjadi pusat edukasi sains dan antariksa yang imersif, interaktif, serta didukung teknologi mutakhir, termasuk artificial intelligence (AI).

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda), Iwan Takwin, mengatakan wajah baru Planetarium Jakarta mengedepankan pengalaman belajar yang lebih mendalam. Pengunjung tidak hanya menerima informasi secara satu arah, tetapi diajak berinteraksi langsung dengan berbagai konten sains yang disajikan secara visual dan digital.

Pembaruan Planetarium mencakup sistem visualisasi astronomi berbasis data sains terkini, simulasi tata surya, serta penguatan fungsi edukasi bagi pelajar, mahasiswa, komunitas sains, hingga masyarakat umum. Salah satu inovasi unggulan yang disiapkan adalah kehadiran AI Virtual Host, pemandu digital berbasis kecerdasan buatan yang mampu menyampaikan informasi astronomi sekaligus sejarah Planetarium secara interaktif dan mudah dipahami.

“Bukan hanya edukasi tetapi pengalaman. Ada AI yang bisa berinteraksi, dan kontennya juga tidak semata-mata langsung ke antariksanya,” ujar Iwan di Planetarium Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (25/12/2025). Menurutnya, pengunjung juga akan diajak memahami proses-proses ilmiah dalam semesta, sehingga cakupan edukasi menjadi lebih luas.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menilai pengaktifan kembali Planetarium akan memberi dampak besar bagi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM). Ia optimistis TIM akan kembali hidup sebagai ruang publik yang mendorong pembelajaran, kreativitas, serta kolaborasi lintas sektor, sekaligus memperkuat identitas Jakarta sebagai kota global berbasis budaya dan pengetahuan.

Untuk menarik minat generasi muda, Pramono memutuskan menggratiskan tiket masuk Planetarium bagi pelajar selama tiga bulan. “Planetarium Jakarta ini dihadirkan sebagai sarana edukasi interaktif yang dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas. Selama tiga bulan saya akan memberikan gratis,” ujarnya.

Sebelumnya, Pramono mengunjungi Planetarium & Observatorium Jakarta di TIM pada 20 Mei 2025. Dalam kunjungan tersebut, ia menyoroti belum beroperasinya Planetarium sejak direvitalisasi pada 2021 akibat kendala teknis, terutama pada digital velvet atau starball, panel melingkar untuk menampilkan visualisasi langit malam.

Selain persoalan teknis, Pramono juga mengungkap adanya kendala hukum yang sempat menghambat proses revitalisasi hingga ke Mahkamah Agung. Meski demikian, ia menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk menuntaskan seluruh hambatan agar Planetarium dapat difungsikan secara optimal sebagai pusat edukasi sains dan antariksa bagi masyarakat.