SUBANG, TINTAHIJAU.com – Dokter spesialis paru, Erlang Samoedro, menyatakan bahwa berolahraga dalam kondisi udara yang buruk dan polusi udara yang tinggi dapat menjadi risiko bagi kesehatan tubuh.
Berolahraga di luar ruangan saat udara sedang buruk dapat meningkatkan tingkat karboksihemoglobin (COHb) dalam darah, yang menghambat distribusi oksigen ke seluruh tubuh.
Erlang mengatakan pada Sabtu (19/8/2023) bahwa jika berolahraga dilakukan melebihi batas aman dalam kondisi polusi udara, kerugian akibat polusi dapat lebih besar daripada manfaat olahraga yang diperoleh.
Erlang juga menyebutkan bahwa berolahraga selama 30 menit di lingkungan polusi udara dapat meningkatkan tingkat COHb.
Walaupun udara buruk, berolahraga masih memungkinkan jika batasan waktu dan tingkat polusi udara diperhatikan oleh masyarakat.
Erlang merujuk pada penelitian Tainio et al. di jurnal Pubmed/NCBI pada tahun 2016 yang menyebutkan bahwa berjalan kaki atau bersepeda memiliki manfaat lebih besar daripada risiko kesehatan akibat polusi udara.
Namun, jenis olahraga tersebut harus dilakukan dalam batas waktu dan konsentrasi polutan tertentu, serta memperhatikan “tipping point” dan “break even point” saat berolahraga di lingkungan berpolusi udara.
Erlang menjelaskan bahwa “tipping point” adalah titik di mana aktivitas fisik tidak lagi memberikan manfaat bagi kesehatan, sementara “break even point” adalah titik di mana berolahraga dalam udara buruk dapat membahayakan kesehatan lebih besar.
Erlang mengungkapkan bahwa untuk bersepeda, “tipping point” terjadi setelah 30 menit dengan konsentrasi PM 2,5 sebesar 95 mikrogram per meter kubik. Sedangkan “break even point” terjadi setelah bersepeda selama 30 menit dengan tingkat PM 2,5 sebesar 160 mikrogram per meter kubik.
Sementara itu, berjalan kaki di luar ruangan masih aman meskipun kualitas udara memiliki tingkat PM 2,5 di atas 200 mikrogram per meter kubik. Manfaat berjalan kaki tetap ada jika dilakukan kurang dari 30 menit.
Erlang menegaskan pentingnya memantau kualitas udara melalui situs pemantau udara di sekitar lingkungan agar berolahraga di udara terpolusi tidak berdampak negatif pada kesehatan, sehingga manfaat kesehatan dari olahraga tetap dapat diraih tanpa terpengaruh oleh polusi udara.






