Majalengka, TINTAHIJAU.COM – Pendirian Dapur Makan Bergizi (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Al-Irsyadiyyah KH Zenzen di Desa Nagara Kembang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dipastikan tetap berlanjut meski menuai penolakan dari sebagian kecil warga.
Ketua Yayasan Al-Irsyadiyyah KH Zenzen, Ustad Irsyad Abul Malik Aziz, menegaskan program tersebut akan terus dijalankan karena merupakan bagian dari Program Nasional Gizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami sudah menempuh seluruh proses perizinan sesuai aturan. Jika ada warga yang keberatan, kita siap mediasi. Namun apabila penolakan dilakukan tanpa dasar hukum, kami siap menempuh jalur hukum,” ujarnya dalam jumpa pers bersama awak media di Majalengka, Sabtu (20/9/2025).
Menurutnya, keberadaan dapur MBG membawa manfaat besar, mulai dari penyediaan gizi gratis bagi siswa hingga membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar.
“Tenaga kerja yang dilibatkan 90 persen adalah warga setempat. Jadi manfaatnya langsung kembali ke masyarakat,” katanya.
Pimpinan Pesantren Al-Irsyadiyyah KH Zenzen, Ustad Romeo Fauzy Oemar Rangkuti, menambahkan keberadaan MBG tidak hanya menguatkan aspek sosial, tetapi juga berkontribusi nyata pada pemberdayaan ekonomi lokal.
“Harapannya, dapur MBG memberi nilai tambah bagi masyarakat, baik secara sosial, ekonomi, maupun spiritual,” ucapnya.
Terkait isu legalitas, pihak yayasan menegaskan lembaga mereka sah secara hukum. Berdasarkan Akta Pendirian Nomor 142 tanggal 15 September 2014 di hadapan Notaris Heri Hendriyana, SH., MH., Yayasan Al-Irsyadiyyah KH Zenzen telah memperoleh pengesahan Kementerian Hukum dan HAM RI melalui SK Nomor AHU-06156.50.10.2014 tertanggal 17 September 2014.
“Jadi tudingan yayasan ilegal itu tidak benar. Kami memiliki legalitas yang dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Ustad Irsyad.
Sementara itu, Danramil 1705/Cikijing Kodim 0617 Majalengka, Kapten Inf Nana, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyebut penolakan yang muncul lebih disebabkan oleh konflik internal keluarga. “Situasi tetap kondusif, meski memang belum ada titik temu di antara pihak-pihak terkait,” katanya.
Dapur MBG rencananya akan diresmikan pada 29 September 2025 sebagai bagian dari agenda prioritas pemerintah dalam mewujudkan pemenuhan gizi gratis bagi siswa di berbagai daerah.
“SPPG ini hadir sebagai implementasi nyata program Pak Presiden. Kami berharap dukungan masyarakat terus mengalir demi kemaslahatan bersama,” ujar Irsyad.





