Ragam

Dicari Seluruh Masyarakat Sunda, Resbob Akhirnya Klarifikasi dan Minta Maaf Sudah Hina Suku Sunda

×

Dicari Seluruh Masyarakat Sunda, Resbob Akhirnya Klarifikasi dan Minta Maaf Sudah Hina Suku Sunda

Sebarkan artikel ini

SUBANG, TINTAHIJAU.COM- Jagat maya kembali memanas setelah pernyataan bernada rasis yang diucapkan kreator konten Muhammad Adimas Firdaus atau Resbob viral dan memicu kemarahan publik.

Dalam sebuah cuplikan siaran langsung yang ramai beredar, kakak dari rapper Bigmo tersebut terdengar melontarkan kata-kata kasar yang menyinggung kelompok suporter Persib Bandung, Viking, sekaligus menghina suku Sunda.

Dalam video yang tersebar luas di berbagai platform, Resbob mengucapkan kalimat: “Ang. Viking ang. Pokoknya semua Sunda a*ng!” Ucapan ini langsung menimbulkan kegaduhan nasional.

Banyak pihak mengecam keras, menyebut pernyataan tersebut sebagai bentuk ujaran kebencian yang sangat berbahaya karena menargetkan identitas etnis tertentu. Tokoh masyarakat Sunda, aktivis anti-diskriminasi, hingga sejumlah pejabat daerah pun angkat suara, meminta agar peristiwa ini tidak dibiarkan karena berpotensi memicu konflik horizontal.

Setelah gelombang kritik berlangsung selama berhari-hari, Resbob akhirnya merilis video klarifikasi dan permohonan maaf resmi. Dalam video berdurasi lebih dari dua menit itu, ia mengaku terkejut dan tidak percaya bahwa dirinya bisa melontarkan ucapan seperti dalam rekaman.

Resbob menyampaikan klarifikasi lengkap serta permohonan maaf terbuka kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Sunda, setelah ucapannya dalam sebuah sesi streaming di Surabaya menjadi kontroversi dan memicu gelombang kemarahan publik.

Dalam pernyataan resminya, Resbob membuka dengan menyampaikan penghormatan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama kepada keluarga besar masyarakat Sunda yang merasa tersinggung atas perkataannya.

Ia menjelaskan bahwa dirinya merasa berkewajiban memberikan klarifikasi atas ucapan yang terucap dalam siaran langsung beberapa hari lalu, yang kemudian diingatkan oleh banyak pihak sebagai pernyataan bernada stigma terhadap suku Sunda.

Resbob mengaku masih sulit mempercayai bahwa ucapan tersebut keluar dari mulutnya. Menurutnya, hal itu tidak masuk akal karena sejak kecil ia justru dekat dengan lingkungan budaya Sunda.

Ia memaparkan bahwa meski lahir dari ibu kandung bersuku Minang, sejak usia dua tahun ia dibesarkan oleh ibu sambung yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Pengasuhan tersebut membuatnya tumbuh dalam kultur Sunda dan memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan masyarakat Sunda.

Selain itu, Resbob juga dibimbing oleh tokoh besar asal Majalengka, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Khalim. Kedekatan dengan guru tersebut, menurutnya, semakin menegaskan bahwa ia tidak memiliki alasan sedikit pun untuk membenci atau merendahkan orang Sunda.

“Saya sejak kecil hingga berumur 25 tahun saat ini belum pernah sedikitpun mempunyai masalah atau perselisihan dengan seluruh orang Sunda. Tidak ada sedikitpun kebencian terhadap seluruh orang Sunda,” ujarnya.

Namun, ia mengakui bahwa ucapannya telah menyentuh isu sensitif dan tidak dapat dibenarkan. Ia menegaskan bahwa pernyataan itu terucap di luar kesadaran dan menyebutnya sebagai sebuah “kecelakaan murni” yang tidak ia sadari sebelumnya.

Atas dasar itu, Resbob menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya.

“Sekali lagi izinkan saya mohon maaf dunia akhirat, lahir batin, yang setulus-tulusnya dan yang sebesar-besarnya,” tutur Resbob dalam klarifikasinya.

Ia berharap masyarakat, khususnya warga keturunan Sunda di seluruh Indonesia, dapat memberikan maaf dan mendoakannya agar kejadian serupa tidak terulang.

“Mudah-mudahan saya mendapatkan maaf ikhlas dan doa semua keluarga besar, semua saudara kita, semua warga keturunan orang Sunda di manapun berada,” ucapnya.