YOGYAKARTA, TINTAHIJAU.com – Menjelang pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DIY kembali menegaskan pentingnya kewaspadaan peserta terhadap tawaran jaminan kelulusan yang tidak resmi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenkumham DIY, Agung Rektono Seto, yang menekankan bahwa potensi penipuan dapat muncul, terutama pada tahapan SKD, dan dapat mengganggu konsentrasi peserta yang sedang mempersiapkan diri dengan serius.
Agung mengingatkan agar peserta menjauhi tawaran kelulusan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, serta tetap fokus pada proses seleksi yang jujur dan transparan. “Proses seleksi SKD ini transparan dan hasilnya akan langsung keluar secara real-time setelah peserta selesai ujian. Tidak mungkin ada permainan dalam penilaian,” ungkapnya seperti dikutip dari laman resmi Kemenkumham DIY.
Selain itu, Agung juga menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan SKD akan segera dirilis oleh tim panitia Pusat di Jakarta, dan diharapkan pelaksanaan ujian akan berlangsung pada bulan Oktober 2024. Dalam kesempatan ini, Kemenkumham DIY juga menyoroti adanya modus penipuan yang mencoba memanfaatkan situasi tersebut. Mereka telah menerima banyak laporan terkait penipuan yang menjanjikan kelulusan CPNS dengan cara yang tidak benar.
“Para peserta dan orang tua harus waspada. Jangan sampai tertipu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegas Agung.
Untuk menjaga integritas proses seleksi, Kemenkumham DIY akan memperketat pengawasan selama pelaksanaan SKD, termasuk melakukan verifikasi data peserta secara detail. Agung menambahkan bahwa panitia seleksi akan memanfaatkan teknologi informasi untuk mendeteksi adanya joki ujian, guna memastikan bahwa proses seleksi berjalan bersih, transparan, dan bebas dari kecurangan.
“Jika ditemukan peserta yang terlibat kecurangan, baik dalam bentuk penggunaan joki maupun penyuapan, mereka akan langsung didiskualifikasi. Tidak hanya itu, tindakan pidana juga dapat dikenakan kepada pelaku penipuan,” katanya.
Dengan langkah-langkah ini, Kemenkumham berkomitmen untuk memastikan akuntabilitas dan integritas di setiap tahapan seleksi CPNS. Penggunaan teknologi yang memungkinkan hasil ujian langsung keluar setelah peserta selesai mengerjakan adalah salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut. Dengan demikian, diharapkan tidak ada ruang untuk kecurangan atau intervensi pihak luar dalam menentukan kelulusan peserta.