SUBANG, TINTAHIJAU.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mengeluarkan imbauan kepada warga yang berencana datang ke Jakarta pasca-Lebaran 2024.
Imbauan ini ditujukan agar warga tidak hanya mengurus perubahan Kartu Tanda Penduduk (KTP), tetapi juga mempersiapkan diri dengan baik sebelum menetap di ibu kota.
Kepala Disdukcapil DKI Jakarta, Budi Awaludin, menjelaskan bahwa Jakarta telah memiliki program penataan dokumen yang sesuai dengan domisili.
Program ini akan dilaksanakan secara rutin guna mempersiapkan Jakarta sebagai kota global yang menjadi pusat perekonomian dan jasa keuangan internasional.
“Demi mempersiapkan Jakarta menjadi kota global yang menjadi pusat perekonomian dan jasa keuangan internasional,” ujar Budi seperti dilansir dari Antara pada Sabtu (13/4/2024).
Budi juga menekankan pentingnya mempersiapkan diri sebelum datang ke Jakarta. Hal ini meliputi memiliki keahlian atau kemampuan (skill), jaminan kerja dari pemberi kerja, serta tempat tinggal bagi mereka yang berencana menetap di Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, Budi memperkirakan bahwa jumlah pendatang baru ke Jakarta akan mengalami penurunan pasca-Lebaran 2024. “Pendatang baru pada tahun ini Insyaallah akan menurun, jumlahnya diprediksi turun menjadi 10.000 sampai 15.000 orang,” ungkapnya.
Penurunan jumlah pendatang baru ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pembangunan nasional yang kini merata di beberapa daerah, termasuk dalam hal infrastruktur.
Selain itu, perekonomian nasional yang membaik juga memberikan peluang kerja yang lebih banyak di seluruh Indonesia.
Budi juga memaparkan tren jumlah pendatang usai Lebaran atau arus balik mudik selama empat tahun terakhir. Pada tahun 2020, jumlah pendatang mencapai 24.043 orang, diikuti oleh 20.046 orang pada tahun 2021, 27.478 orang pada tahun 2022, dan 25.918 orang pada tahun 2023.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, juga mengimbau warga Jakarta yang sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halamannya untuk tidak membawa sanak saudara, kerabat, atau keluarga lainnya saat kembali ke Jakarta.
“Pada kesempatan ini saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang mudik, saat kembali nanti agar tidak mengajak sanak keluarga atau tetangga untuk mengadu nasib di Jakarta tanpa memiliki kemampuan kerja dan persiapan yang memadai,” kata Joko di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (4/4).
Joko menambahkan bahwa masyarakat perantau yang datang ke Jakarta berisiko mengalami kesulitan jika tidak memiliki kemampuan dan persiapan kerja yang memadai. Akses pekerjaan di Jakarta yang tidak mudah dapat menjadi salah satu hambatan bagi mereka.
Dengan demikian, imbauan dari Disdukcapil DKI Jakarta dan Sekda DKI Jakarta ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa pendatang baru yang datang ke Jakarta benar-benar siap dan memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk hidup dan bekerja di ibu kota.





