SUKABUMI, TINTAHIJAU.com – Suasana haru menyelimuti Instalasi Jenazah RSUD Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (18/11/2025) sore. Tangis keluarga pecah saat petugas menunjukkan foto temuan jasad seorang pemancing yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat terseret ombak di Pantai Cikeueus, Kecamatan Ciemas.
Petugas menjelaskan kepada keluarga bahwa kondisi tubuh korban sudah tidak lagi dikenali. Korban ditemukan tanpa pakaian maupun celana, hanya menyisakan celana dalam. Pihak keluarga mengenali celana dalam tersebut, meski identifikasi masih bersifat dugaan. Ketika jenazah tiba di ruang instalasi, seorang anggota keluarga langsung menangis histeris dan harus ditenangkan oleh petugas medis.
Sebelumnya, video detik-detik dua pemancing terseret ombak di Pantai Cikeueus sempat viral di media sosial. Dalam rekaman, terlihat dua orang berdiri di atas batu karang sebelum ombak besar menerjang dan menyeret mereka ke tengah laut.
Korban dilaporkan hilang sejak Minggu (16/11/2025) pagi. Sejak itu, tim SAR gabungan melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi kejadian. Upaya tersebut membuahkan hasil pada Selasa sore.
Koordinator Pos SAR Sukabumi, Suryo Adianto, membenarkan penemuan salah satu korban.
“Iya syukur alhamdulillah hari ini pada pukul 16.00 WIB Basarnas bersama tim gabungan berhasil menemukan salah satu di antara dua korban yang terseret arus di Pantai Cikeueus,” ujarnya.
Korban ditemukan di Pantai Cihurang, sekitar 50 hingga 100 meter dari bibir pantai. Tim segera mengevakuasi jasad ke RSUD Palabuhanratu untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Suryo menjelaskan bahwa pakaian korban sudah hilang saat ditemukan. “Korban yang kita temukan pakaiannya sudah tidak ada, hanya celana dalam yang menempel. Kita sudah memastikan kepada pihak keluarga terkait celana dalam tersebut,” katanya.
Terkait identifikasi awal, keluarga menyebut korban diduga bernama Deni. Namun pihak SAR menegaskan bahwa identifikasi resmi menunggu pemeriksaan lebih lanjut dari pihak rumah sakit.
Hingga berita ini diturunkan, satu pemancing lainnya masih belum ditemukan. Tim SAR gabungan melanjutkan operasi pencarian melalui penyisiran darat dan pemantauan perairan, menyesuaikan dengan kondisi gelombang Teluk Palabuhanratu yang sejak pagi terpantau tidak stabil.
Tim SAR menyatakan operasi akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan.






