Menilik Perjalanan Grup Musik ‘The System Shakers’ Asal Bandung

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Bandung dikenal sebagai gudangnya para pesohor, selebriti, artis, seniman, musisi dan grup band. Awal tahun 90-an anak muda Bandung dengan berbagai atributnya yang unik melahirkan musik indie (musik independen) ada juga yang menyebutnya “musik underground” yang nota bene merupakan kelanjutan dari musik cadas yang pada era kelahirannya tahun 70-an tidak terlepas dari andil warga Kota Bandung.

Dan dari Kota Bandung pula-lah terbentuk “The System Shakers” sebuah grup band yang mengusung musik rock. Atau boleh dibilang memainkan gabungan berbagai genre musik rock yaitu rock alternarif, rock’n roll, hard rock, grunge, garage dan brithpop.

Baca Juga:  Berkenalan dengan Sugar Science, Band Asal Bandung yang Memikat Hati Penikmat Musik

The System Shakers didirikan sejak tahun 2007 tetapi mengalami kevakuman yang cukup lama, karena berbagai kesibukan dan pekerjaan para personilnya. Akhirnya setelah masa pandemi Covid-19 berakhir, maka pada tahun 2023 Jay Ahmad Drajat penggerak grup band ini memanggil dan mengajak kembali dua anggota band lainnya yaitu Sommy dan Rano untuk latihan dan bermain musik kembali.

The System Shakers yang beranggotakan Jay Ahmad Drajat (vokalis, gitaris) Rano Hadi Haris (bass) dan Sommy Aqso (drum) akhirnya eksis dan berkarya kembali. Maka lahirlah sebuah single yang berjudul “Apa Kabar” karya Jay Ahmad Dradjat musik dan aransemennya dikemas tidak seperti musik biasa, melainkan dengan sentuhan distorsi dan lirik kritik sosial. Lirik lagu ini menyindir tentang ketidakadilan, kesenjangan sosial dan kesejahteraan yang ada di masyarakat saat ini.

Baca Juga:  Mengenang Romantisme Sandiwara Radio "Saur Sepuh"

Wedha Prastha sang manajer grup band The System Shakers menuturkan bahwa musik dan lagu-lagu karya The System Shakers bisa memotivasi para pencinta musik khususnya generasi muda untuk lebih peduli terhadap persoalan keseharian yang ada di masyarakat.

Beberapa waktu lalu The System Shakers turut menghibur dan “unjuk kabisa” dalam acara Reuni GMR “GMR on The Air” yang dihadiri para legenda penyiar Radio GMR Bandung, sebuah stasiun radio rock di Bandung dan satu-satunya di Indonesia yang eksis di era tahun 90-an hingga awal tahun 2000.

Baca Juga:  Film Catatan Si Boy Hadir dalam Versi Baru yang Lebih Segar, Tayang 17 Agustus 2023
Acara reuni penyiar Radio GMR Bandung di LANEO Cafe yang dimeriahkan oleh band The System Shakers | Foto: Ist.

Acara reuni dan silaturahmi dihadiri para penyiar GMR diantaranya yaitu Arien Hendriani, Tita Pitrelli, Nata Nadia, Wedha Prastha, Guntur Mughy, Erwin Permadie, Tata Karwata, Okus Gumilang dan komunitas pendengar setia GMR bertempat di LANEO Cafe yang beralamat di Jalan Jawa nomor 46-48 Bandung.

oleh Kin Sanubary, penikmat musik, kolektor, pendiri dan pengelola Rumah Media Lawas, aktivis komunitas penggemar siaran radio dalam dan luar negeri, bermukim di Tanjungwangi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com