22 Oktober Diperingati Sebagai Hari Kesadaran Gagap Internasional

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Setiap tahun, pada tanggal 22 Oktober, dunia memperingati Hari Kesadaran Gagap Internasional. Ini adalah hari yang penting untuk membantu lebih banyak orang memahami masalah bicara yang dialami oleh jutaan individu di seluruh dunia.

Gagap adalah gangguan komunikasi yang mungkin sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, dan peringatan ini bertujuan untuk membawa kesadaran tentang isu ini ke tingkat global.

Gagap terjadi ketika seseorang mengulang kata-kata atau berhenti sejenak ketika berbicara. Keparahan gagap dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan bisa mempengaruhi cara seseorang berbicara dari waktu ke waktu.

Hari Kesadaran Gagap Internasional pertama kali dirayakan pada tahun 1998. Tujuan dari perayaan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran global tentang orang-orang yang hidup dengan gangguan komunikasi khusus ini.

Ketika orang berbicara tentang gagap, mungkin terbayang pengulangan kata tertentu. Namun, gagap dapat muncul dalam berbagai bentuk lain, seperti pemadatan vokal atau suku kata. Tingkat keparahan gagap juga bervariasi, kadang seseorang hanya mengalami gangguan bicara tersebut beberapa kali, tetapi pada hari lain, gagap dapat memengaruhi sebagian besar interaksi mereka.

Sayangnya, orang-orang yang mengalami gagap sering menghadapi stigma dan ketidakpengertian dari masyarakat. Pada abad ke-19 di Eropa, operasi fisik seperti pemotongan lidah, saraf, otot, uvula, atau pengangkatan amandel direkomendasikan sebagai solusi untuk gangguan bicara ini.

Namun, praktik ini ditinggalkan karena risiko dan ketidakberhasilan yang tinggi. Sekarang kita tahu bahwa gagap adalah gangguan neurologis yang bisa didapat sejak masa kanak-kanak atau muncul saat dewasa akibat trauma atau penyalahgunaan obat, dan bukanlah kebiasaan yang dapat diubah dengan mudah.

Beberapa fakta penting tentang gagap:

1. Bukan Karena Gugup: Gagap bukan disebabkan oleh kegugupan. Yang dibutuhkan saat berbicara dengan seseorang yang gagap adalah kesabaran dan mendengarkan hingga selesai tanpa memotong bicara mereka.
2. Stigma: Orang yang mengalami gagap mungkin merasa malu, tetapi gagap bukanlah hasil dari perasaan malu. Mereka mungkin takut akan pandangan orang lain, jadi memberikan perhatian dan empati kepada mereka sangat penting.
3. Masalah Otak: Gagap adalah masalah neurologis dan bukan hanya kebiasaan yang bisa dihilangkan dengan mudah. Terapi bicara dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri, meskipun tidak bisa mengobati gangguan ini.
4. Kecerdasan Tidak Terpengaruh: Gagap tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Banyak orang cerdas mengalami gangguan ini.

Tujuan Hari Kesadaran Gagap Internasional adalah menghilangkan stigma seputar gagap dan memberikan dukungan kepada mereka yang mengalaminya. Perayaan ini membantu orang-orang yang gagap merasa tidak sendirian dan menyediakan sumber daya untuk meningkatkan kemampuan bicara mereka.

Pembentukan kelompok atau organisasi pendukung, seperti National Stuttering Association, adalah langkah positif untuk meningkatkan kesadaran tentang gagap. Melalui pertemuan dan lokakarya, mereka yang mengalami gagap dapat berbagi pengalaman dan belajar dari orang lain yang menghadapi tantangan serupa.

Ada beberapa cara untuk ikut serta dalam peringatan Hari Kesadaran Gagap Internasional:

• Pelajari Lebih Banyak: Tingkatkan pengetahuan Anda tentang gagap dan bagaimana cara mendukung mereka yang mengalaminya.
• Buka Ruang Diskusi: Berpartisipasi dalam diskusi online atau acara daring yang membahas gagap dapat membantu memperluas pemahaman tentang masalah ini.
• Praktikkan Empati: Ketika berbicara dengan seseorang yang gagap, tunjukkan empati dengan tidak memotong mereka saat bicara. Dengarkan hingga selesai dan berikan perhatian yang sama seperti kepada siapa pun.

Meningkatkan kesadaran tentang gagap adalah langkah penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan mendukung bagi mereka yang mengalami masalah ini.

Semoga peringatan Hari Kesadaran Gagap Internasional dapat membantu mengurangi stigma dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkannya.