SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pagi tadi, wilayah Banten dihebohkan oleh gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,9 yang terjadi pada pukul 07.53 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan analisis terhadap peristiwa ini dan menyebutkan bahwa magnitudo sebenarnya adalah M5,7.
Episenter gempa bumi ini terletak di laut, dengan koordinat 7,57° LS ; 106,17° BT, atau tepatnya 77 Km arah Barat Daya Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 63 km. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini merupakan jenis gempa kedalaman menengah yang disebabkan oleh deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan pergerakan geser-naik (oblique thrust),” kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Gempa ini dirasakan di beberapa daerah sekitarnya. Surade, Sukabumi, mengalami guncangan dengan skala IV MMI, sedangkan di Pelabuhan Ratu, Cianjur, Panggarangan, Lebak, Garut mencapai skala III MMI. Lembang, Bandung Barat, Cimahi dirasakan dengan skala II-III MMI, dan Tangerang Selatan dengan skala II MMI.
Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Meskipun guncangan ini cukup terasa di beberapa lokasi, hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Daryono juga menyampaikan bahwa hingga pukul 08.30 WIB, hasil pemantauan BMKG belum mendeteksi adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Gempa bumi merupakan peristiwa alam yang tak terduga, namun dengan adanya sistem peringatan dini dan analisis mendalam dari BMKG, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi dan merespons peristiwa ini dengan lebih baik.
Tetap waspada dan menjaga keamanan diri serta lingkungan sekitar adalah hal yang penting dalam menghadapi potensi risiko gempa bumi di wilayah-wilayah rawan gempa.
