
SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengutuk keras serangan brutal yang dilancarkan oleh Israel ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab atau Rumah Sakit Baptis di Gaza, pada malam Selasa (17/10/2023), yang mengakibatkan tewasnya ratusan orang warga sipil.
Indonesia, sebagai negara yang selalu memperjuangkan perdamaian dan keadilan di dunia, merasa sangat prihatin atas tragedi kemanusiaan ini dan mengeluarkan pernyataan resmi yang mencakup tujuh poin penting.
Poin pertama menyatakan bahwa Indonesia dengan tegas mengutuk serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Arab Gaza.
Serangan ini telah merenggut banyak nyawa dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak dan orang tua. Tindakan semacam ini jelas melanggar hukum humaniter internasional yang seharusnya melindungi warga sipil, terutama di saat konflik.
Selanjutnya, Indonesia mendesak agar koridor aman segera dibuka untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada jutaan penduduk Gaza yang terjebak dalam situasi blokade total yang diberlakukan oleh Israel. Bantuan tersebut sangat penting untuk mendukung kehidupan mereka yang terancam dan membutuhkan makanan, obat-obatan, dan perawatan medis.
Indonesia juga memberikan tekanan kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk segera mengambil langkah nyata dalam menghentikan serangan dan tindakan kekerasan yang telah memakan banyak korban sipil di Gaza. Dewan Keamanan PBB seharusnya berperan aktif dalam menyelesaikan konflik ini dan mencari solusi perdamaian yang adil.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri RI juga menyoroti ketidakadilan yang telah berlangsung begitu lama terhadap rakyat Palestina. Situasi yang terus memburuk di Gaza adalah bukti nyata bahwa saatnya dunia mengedepankan perdamaian yang adil bagi Palestina. Paramater internasional yang telah disepakati harus diterapkan tanpa penundaan lebih lanjut untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain Indonesia, negara-negara dan organisasi internasional lainnya juga mengecam serangan ke rumah sakit di Gaza. Demonstrasi dilaporkan pecah di berbagai kota di Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk di Tepi Barat, Palestina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus turut mengecam serangan tersebut. Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, menyebut serangan Israel ini sebagai tindakan “genosida” dan “malapetaka kemanusiaan.”
Sejak awal kampanye bombardir Gaza yang diluncurkan oleh Israel pada 7 Oktober lalu, sekitar 3.000 orang Palestina telah tewas, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi di Jalur Gaza. Masyarakat internasional harus bersatu untuk mengakhiri kekerasan ini dan mencari jalan menuju perdamaian yang adil di Timur Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com