Ratusan Orang Tewas di Gaza Setelah Israel Bom Sejumlah Tempat Krusial, Diantaranya Rumah Sakit dan Sekolah

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Israel melakukan serangan mematikan di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama beberapa hari terakhir telah memakan ratusan korban jiwa, mengguncang dunia internasional.

Serangan ini terjadi selama 24 jam terakhir, menyasar rumah sakit, sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), toko roti, dan kamp pengungsian.

Situasi di Gaza semakin memburuk, dan nyawa warga sipil, terutama anak-anak dan pengungsi Palestina, menjadi taruhannya.

Pada Selasa (17/10/2023), Rumah Sakit Al-Ahli Arab atau Rumah Sakit Baptis di Gaza menjadi target serangan mematikan oleh Israel. Rumah sakit ini menjadi tempat berlindung bagi banyak pengungsi Palestina, dan serangan tersebut mengakibatkan sekitar 500 orang tewas. Serangan ke fasilitas kesehatan yang penuh dengan pengungsi ini mendapat kecaman keras dari komunitas internasional.

Baca Juga:  Serangan Berat Israel di Kompleks PBB Gaza Menewaskan Banyak Warga Sipil

Tak hanya rumah sakit, sebuah sekolah yang dikelola oleh badan PBB yang merawat pengungsi Palestina, UNRWA, juga menjadi sasaran serangan pada Selasa (17/10). Serangan di sekolah UNRWA di kamp pengungsian Al-Maghazi mengakibatkan enam orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, melaporkan bahwa banyak staf UNRWA juga terluka, dan sekolah tersebut mengalami kerusakan struktural parah. Jumlah korban kemungkinan masih bisa bertambah, mengingat gelombang serangan udara dan bombardir yang terus berlangsung.

Lazzarini menggambarkan situasi ini sebagai “memalukan” dan sebagai bukti nyata dari “pengabaian kejam terhadap nyawa warga sipil.” Bahkan fasilitas PBB seperti sekolah UNRWA bukan lagi tempat yang aman di Gaza.

Baca Juga:  Sejumlah Fakta Seputar Panti Asuhan yang Diduga Eksploitasi Anak di Medsos

Ribuan pengungsi Palestina mencari perlindungan di sekolah-sekolah UNRWA dan rumah sakit akibat serangan terus-menerus yang dilancarkan oleh Israel. Selama 11 hari terakhir, ratusan ribu warga Gaza terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah mereka dalam upaya melarikan diri dari serangan brutal tersebut.

Pada Rabu (18/10), serangan udara Israel dilaporkan telah menyasar sebuah toko roti di kamp pengungsian Nuseirat, tengah Gaza, menewaskan setidaknya dua orang.

Selama satu jam pertama pada hari itu, lebih dari 37 orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel di dua titik berbeda di kamp pengungsian Jabaliya, utara Gaza.

Militer Israel terus melakukan serangan udara di Gaza, meskipun serangan ke rumah sakit Al-Ahli Arab telah menewaskan lebih dari 500 orang. Situasi di Gaza semakin memburuk dari hari ke hari, dan warga Palestina hidup dalam ketakutan dan kecemasan. Suara dentuman pengeboman terdengar di mana-mana, dan tempat-tempat yang seharusnya aman juga tidak luput dari serangan.

Baca Juga:  Menpora Dito Ariotedjo Beri Kesaksian di Sidang Korupsi BTS 4G Kominfo

Sejak Israel memulai kampanye bombardir di Gaza pada 7 Oktober, sekitar 3.000 orang Palestina telah tewas, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Korban jiwa kemungkinan akan terus bertambah seiring berlanjutnya blokade total dan pengeboman yang intensif oleh Israel. Masyarakat internasional mengecam serangan ini dan menyerukan untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi perdamaian yang adil di Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com