Mengenal Lebih Dekat dengan Tempe

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang telah ada selama berabad-abad. Sejarahnya dapat ditelusuri kembali hingga zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia. Tempe pertama kali dikenal sebagai “oncom” dan kemudian mengalami evolusi menjadi produk yang lebih dikenal saat ini yakni terbuat dari kacang tanah.

Sementara pada saat itu oncom adalah produk fermentasi kacang kedelai yang dihasilkan melalui proses fermentasi alami dengan bantuan mikroorganisme. Namun, tempe modern yang kita kenal sekarang ini memiliki ciri khas berbeda, yaitu dibuat dari kedelai yang difermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus.

Proses Pembuatan Tempe

Proses pembuatan tempe dimulai dengan menggiling kedelai segar dan merebusnya hingga lunak. Setelah itu, kedelai direndam dalam air selama beberapa jam untuk menghilangkan kulit luar dan mempermudah fermentasi.

Baca Juga:  Resmi Dibuka Tiket KCJB "Whoosh" Rp300 Ribu, Begini Cara Belinya

Setelah direndam, kedelai dikeringkan dan ditaburi dengan ragi tempe, yang mengandung spora Rhizopus oligosporus. Kedelai yang telah diinokulasi dengan ragi tempe kemudian dibiarkan untuk mengalami fermentasi selama sekitar 24-48 jam pada suhu kamar.

Selama proses fermentasi, jamur Rhizopus oligosporus tumbuh dan membentuk benang-benang putih yang mengikat biji-bijian kedelai menjadi massa padat.

Proses fermentasi ini tidak hanya meningkatkan rasa dan aroma kedelai tetapi juga mengubah komposisi kimia kedelai, membuatnya lebih mudah dicerna dan meningkatkan kandungan nutrisi.

Kandungan Gizi Tempe

Tempe adalah sumber protein nabati yang sangat baik. Kandungan proteinnya hampir setara dengan daging (karena itu Presiden Soekarno dulu pernah mengatakan bahwa tempe adalah daging yang tidak bertulang), dan lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai mentah.

Baca Juga:  3 Resep Menu Lezat dengan Bawang Putih yang Mudah Dibuat

Selain itu, tempe juga mengandung serat, vitamin B kompleks (terutama vitamin B2 dan B3), mineral seperti besi, kalsium, fosfor, dan magnesium, serta asam folat.

Salah satu manfaat kesehatan terbesar tempe adalah tingginya kandungan protein berkualitas tinggi. Protein ini mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia, menjadikannya alternatif yang baik untuk sumber protein hewani.

Kesehatan dan Kelezatan

Selain kandungan nutrisinya yang kaya, tempe juga memiliki kelebihan dalam hal keamanan pangan. Proses fermentasinya menghasilkan asam organik, yang menurunkan pH dan menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya. Oleh karena itu, tempe memiliki umur simpan yang cukup panjang tanpa memerlukan pendinginan yang ketat.

Baca Juga:  Crispi Pare Noy, Olahan Panganan Si Pahit dari Majalengka

Tempe juga merupakan makanan yang rendah lemak jenuh dan kolesterol, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Selain itu, tempe mengandung senyawa-senyawa bioaktif seperti isoflavon yang diyakini memiliki efek positif terhadap kesehatan.

Dalam rangka menjaga tradisi kuliner Indonesia yang lezat dan sehat ini, tempe telah menyebar ke berbagai belahan dunia dan menjadi pilihan populer bagi vegetarian dan pecinta makanan sehat.

Dengan sejarahnya yang kaya, kandungan nutrisinya yang melimpah, dan proses pembuatannya yang unik, tempe tetap menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang paling terkenal dan dicari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com