JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Majelis hakim yang menangani perkara dugaan korupsi impor gula dengan terdakwa Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong mengusir empat penasihat hukumnya dari ruang sidang pada Kamis (20/3/2025). Keputusan ini diambil karena keempat penasihat hukum tersebut tidak mengenakan toga saat persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Ketua Majelis Hakim, Dennie Arsan Fatrika, menegaskan bahwa persidangan harus berjalan dengan tertib sesuai aturan yang berlaku. “Di belakang tim penasihat hukum ada beberapa orang yang tidak memakai toga,” kata Dennie saat membuka persidangan, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Salah satu penasihat hukum Tom Lembong menjelaskan bahwa keempat orang tersebut adalah staf yang bertugas membantu menyiapkan dokumen. “Mereka juga lawyer,” ujarnya. Namun, hakim tetap bersikeras agar mereka meninggalkan ruang sidang meskipun nama mereka terdaftar sebagai penasihat hukum terdakwa.
“Silakan (keluar). Kami rasa sudah cukup banyak untuk membantu tim penasihat hukum terdakwa,” kata Hakim Dennie. Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun memiliki kuasa hukum, kehadiran mereka dalam persidangan tetap harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Tom Lembong didampingi oleh 21 penasihat hukum dalam sidang tersebut. Agenda utama persidangan kali ini adalah mendengarkan keterangan saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). JPU menghadirkan enam saksi, yang terdiri dari empat pegawai Kementerian Perdagangan dan dua pegawai Kementerian Perindustrian.
Dalam perkara ini, Tom Lembong didakwa melanggar Pasal 2 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Dengan demikian, proses persidangan akan terus berlanjut untuk mengungkap kebenaran terkait dugaan korupsi impor gula yang melibatkan mantan pejabat tersebut.
